Perbedaan Oli Single Grade dan Multi Grade
Oli mesin menurut tingkat kekentalannya dibedakan menjadi 2, yaitu oli single grade dan oli multi grade. Lalu apakah perbedaan antara kedua oli/pelumas ini?
Karakterisasi Oli/Pelumas
Ok pertama kalian harus tahu terlebih dahulu bahwa oli/pelumas dapat dibedakan berdasarkan viskositasnya (tingkat kekentalan oli), kualitasnya (seperti base oil dan zat aditive yang dipakai pada oli) dan penggunaan nya. Penggunaan oli untuk tiap komponen tentu akan berbeda. Oli mesin tidak akan sama dengan oli gardan ataupun oli transmisi baik itu viscositasnya maupun kualitasnya.
Jika melihat dari segi kekentalan oli, produk oli/pelumas yang dijual dipasaran pada kemasannya terdapat kode SAE yang merupakan kode kekentalan oli. Perbedaan nya adalah pada kode ini. Ada 2 jenis kode SAE yang digunakan sebagai penanda bahwa oli tersebut masuk kedalam kategori oli single grade atau multi grade. Apa itu single grade? dan apa yang dimaksud dengan oli multi grade?
Perbedaan Oli Single Grade dan Multi Grade
Untuk oli single grade adalah oli yang hanya bisa dipakai pada satu kondisi cuaca. Sedangkan oli multigrade grade adalah oli/pelumas yang bisa dipakai di 2 kondisi cuaca
Oli Single Grade
Pelumas single grade adalah pelumas dengan karakteristik kekentalan terhadap temperatur pada satu kondisi cuaca (bisa itu suhu rendah ataupun suhu tinggi). Pada kemasan/botol oli biasanya tertera kode tulisan seperti SAE 20, SAE 30, SAE 40. Ini adalah kode dari indeks kekentalan untuk oli single grade dengan karakteristik suhu tinggi. Adapun karakteristik suhu rendah seperti SAE 0W, 5W, 10W, 15 W.Baik itu karakteristik suhu rendah maupun suhu tinggi. Kode single grade menunjukkan bahwa oli mesin hanya memiliki satu nilai indeks viskositas.
Semakin tinggi angka dibelakang SAE, semakin kental oli mesin (minyak pelumas) tersebut. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa oli dengan SAE 20 akan lebih cair dibandingkan dengan oli SAE 40.
Oli single grade cocok digunakan di negara dengan cuasa yang relatif stabil terhadap perubahan suhu/tingkat prubahan suhunya tidak terlalu tinggi. Contohnya seperti negara-negara yang berada di ekuator yang beriklim tropis seperti Indonesia.
Oli Multi Grade
Oli multi grade memiliki 2 nilai indeks viskositas. Contoh kode oli multigrade seperti SAE 5W-30, SAE 10W-40, 15W-40.
Contoh pada gambar diatas! Pada kemasannya terdapat Indeks kekentalan oli mesin dengan kode 5W-30. Kode ini merupakan kode untuk indeks kekentalan dari oli multigrade, dengan ciri terdapat kode huruf W (winter).
Jadi untuk oli mesin multigrade dengan kode kekentalan SAE 5W-30. Ketika suhu dingin minyak pelumas akan bekerja pada kekentalan 5, dan ketika suhu panas pelumas akan bekerja pada kekentalan 30.
Semakin kecil angka didepan huruf W semakin bagus kerja pelumas untuk melumasi ketika suhu dingin yang ekstrim.
Oli multigrade dibuat untuk memudahkan proses menghidupkan mesin (khususnya di daerah-daerah bersuhu dingin). Selain itu oli ini juga dapat bekerja dengan optimal ketika mesin sudah mencapai suhu kerja (keadaan panas). Karenanya oli multigrade memiliki tingkat kekentalan oli yang stabil terhadap perubahan temperatur
Semakin panas temperatur, dibutuhkan oli dengan SAE yang lebih besar
Lalu manakah yang lebih baik, oli single grade atau multi grade?
Jawaban nya adalah keduanya sama-sama baik untuk digunakan sesuai dengan peruntukannya. Karena pada dasarnya kualitas oli ditentukan oleh bahan dasarnya dan zat additive yang digunakan. Contoh oli yang terbuat dari bahan dasar (base oil) mineral dengan sintetik, tentu akan memiliki kualitas yang berbeda.